Review Asus Zenbook 3 UX390: Pilihan Tepat Para Profesional

Asus dikenal sebagai salah satu perusahaan penghasil perangkat komputer terbaik di dunia. Kualitas yang hadir di setiap produknya sudah tidak perlu diragukan lagi. Asus pun terus memperluas eksistensinya ke segmen notebook, monitor, smartphone, dll. Segmen notebook merupakan salah satu bukti sukses dari Asus. Banyak tawaran pilihan yang bisa di sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Anda seorang gamer dan butuh notebook yang khusus untuk ngegame? Anda bisa melirik seri Asus ROG. Atau anda adalah seorang profesional yang membutuhkan notebook dengan desain ringkas? Seri Asus Zenbook merupakan pilihan yang tepat. 

Nah, disini saya akan mengulas salah satu anggota dari Asus Zenbook yaitu Zenbook 3 UX390, dan akan memberikan alasan kenapa kalian harus memilih notebook ini. Yuk langsung simak aja ulasan nya.

Desain
(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Tipis dan ringan merupakan dua kata yang mampu mewakili gambaran desain dari notebook ini. Bagaimana tidak, ketebalan notebook ultra portable ini hanya 11,9 mm dan beratnya juga hanya 910 gram yang membuatnya mudah untuk dibawa kemana-mana. Bahkan Asus Zenbook 3 UX390 lebih unggul dari pesaing utamanya yaitu Macbook 12 inci yang memiliki berat 920 gram dengan ketebalan 13,1 mm.
(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Tidak hanya tipis dan ringan notebook ini juga terlihat sangat cantik, stylish, dan fashionable. Panel LID cover yang berbentuk guratan lingkaran yang detail dan halus sebagai ciri khas dari keluarga Zen mampu membuatnya terlihat berkilau dan menyita perhatian orang yang melihatnya. Sangat elegan!

Dan juga karena notebook ini dirancang dengan sangat baik, walaupun tipis dan ringan notebook ini tetap dapat dibuka hanya dengan satu jari saja. Mantap!

Fakta lain yang mengagumkan adalah keseluruhan notebook ini didesain menggunakan bahan alumunium yang biasa digunakan di pesawat terbang. Jadi sudah dipastikan, selain tipis dan ringan notebook ini juga sangat kuat dan solid.

(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Asus pun memberi tiga pilihan warna yang menakjubkan yaitu royal blue, quartz grey, dan rose gold. Saya sendiri sangat menyukai warna royal blue. Bagaimana tidak, warna biru gelap yang menjadi pemain utama terlihat semakin cantik dan berkilau didampingi aksen berwarna emas di bagian pinggirnya termasuk di bagian logo Asus yang berada di tengah LID cover.

Dan demi memuaskan para penggunanya Asus pun memberikan bonus sebuah sleve bag berbahan kulit yang dapat memudahkan kamu ketika membawa notebook ini.

Layar

(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Asus Zenbook 3 UX390 dibekali layar berjenis IPS seluas 12,5 inci yang membuatnya lebih luas 0,5 inci dari Macbook 12 inci. Namun, konsep Bezel-less yang dirancang Asus membuat notebook ini terlihat lebih ringkas walaupun dengan ukuran layar yang lebih besar. Good job Asus!

Resolusi layar Asus Zenbook 3 UX390 adalah Full Hd 1920x1080. Warna yang dihasilkan begitu akurat dipadukan dengan tingkat kontras yang sangat baik sehingga menghasilkan efek visualisasi yang tajam dan sedap dipandang. Tingkat kecerahannya juga hampir mencapai 300 nits yang membuatnya begitu terang.

Viewing angle dari notebook ini juga merupakan salah satu yang paling luas di kelasnya, mencapai 178°. Hal ini tentunya menjadi salah satu poin plus bagi anda yang gemar menonton film bersama teman-teman.

Satu poin plus lagi yang dimiliki notebook ini adalah layarnya yang sudah dilapisi lapisan Corning Gorilla Glass 4 setebal 0,4 mm yang membuatnya tahan terhadap goresan, sehingga membuat layar notebook terasa lebih aman dan nyaman. Hal ini merupakan suatu keunggulan lagi dibandingkan pesaingnya Macbook 12 inci yang tidak memiliki lapisan pelindung apapun di bagian layar.

Performa

(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Dibalik kecantikan dan keindahan yang terpancar di bagian luar notebook ini, tidak akan ada yang mengira bahwa dibagian dalamnya tersimpan mesin yang sangat buas. Mesin buas yang dimaksud adalah prosesor generasi ke-7 dari Intel, yaitu Intel Core i7-7500U yang mana huruf U di bagian akhir melambangkan kata ultrabook. Meskipun memiliki tenaga yang besar notebook ini tetap hemat daya karena prosesor generasi ke-7 itu sendiri, atau dikenal dengan sebutan Kabylake.

Dibandingkan dengan prosesor generasi sebelumnya yaitu Skylake, Kabylake sendiri memiliki beberapa keunggulan antara lain, penggunaan energi yang lebih efisien, dan clockspeed dengan kecepatan maksimum yang lebih tinggi.

Walaupun ditenagai prosesor yang sangat powerful tersebut, anda tidak perlu khawatir kalau suhu notebook ini akan selalu panas apalagi di bodi setipis ini. Karena selain hemat daya, Asus juga secara pintar masih dapat menyematkan sebuah sistem pendingin di dalam notebook yang ultra tipis ini untuk segera membuang arus panas yang ada di mesin. Sistem pendingin ini pun diklaim sebagai yang tertipis di dunia dengan tebal secara keseluruhan hanya 3 mm 


Namun apakah dengan adanya sistem pendingin ini sang notebook akan berisik? Tentu tidak. Sistem pendingin ini dapat bekerja dengan sangat sunyi walaupun saat aktivitas yang memerlukan performa tinggi.

Selain itu notebook cantik ini juga dibekali memori RAM maksimal sebesar 16 GB DDR3 yang terdiri dari 2 slot channel. Kecepatan proses RAM nya sendiri mencapai 2133 MHz, lebih cepat dari Macbook 12 inci yang hanya 1866 MHz.

Di bagian memori penyimpanan, Asus Zenbook 3 UX390 dibekali SSD super cepat berukuran 512 GB yang tentunya masih dapat di upgrade hingga 1 TB. Memori penyimpanan ini juga sudah dilengkapi teknologi NVMe (Non-Volatile Memory) yang membuatnya mampu bertindak dengan sangat cepat dalam proses pengolahan data, kemampuannya mencapai 64.000 perintah dan 64.000 antrian dalam satu waktu. Wow!

Dan tidak lupa pula sistem operasi teranyar andalan Microsoft yaitu Windows 10 juga sudah tertanam di notebook cantik ini. Windows 10 hadir dengan berbagai kecanggihan teknologi yang dapat memudahkan kita, seperti cortana, integrasi dengan semua device, dll.

Perpaduan dari prosesor, RAM, SSD, dan sistem operasi yang sangat baik membuat performa real life dari laptop ini begitu cepat dan instan. Proses buka tutup aplikasi pun berlangsung dengan mulus tanpa masalah, sehingga membuat aktivitas yang dilakukan di notebook ini terasa sangat nyaman. Dan juga jika dilihat dari performa yang ada, Asus Zenbook 3 UX390 sudah dipastikan unggul secara mutlak dari pesaingnya, Macbook 12 inci.

Keyboard

(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Asus Zenbook 3 UX390 memiliki keyboard berjenis chicklet dengan travel distance 0,8 mm atau dua kali lebih tinggi dari Macbook 12 inci yang hanya 0,4 mm. Hal ini berdampak positif kepada Asus Zenbook 3 UX390 karena sensasi mengetik di notebook ini akan terasa lebih mantap dan nyaman dibandingkan pesaingnya.

Notebook ini juga sudah dilengkapi backlit di keseluruhan keyboard yang tingkat kecerahannya dapat diatur.

Touchpad

(source : asus.com)
Touchpad dari Asus Zenbook 3 UX390 dilapisi material kaca yang memiliki ukuran cukup luas dengan tingkat akurasi yang sangat baik di kelas notebook Windows. Fitur Asus Smart Gesture yang dapat membantu dalam bernavigasi hingga 4 jari di Windows 10, juga sudah dilengkapi.

Dan sebuah poin plus lagi bagi notebook ini adalah kehadiran sensor sidik jari yang terletak di bagian kanan atas touchpad. Dengan adanya sensor sidik jari, tingkat keamanan notebook ini berada satu tingkat diatas pesaingnya, Macbook 12 inci.

Konektivitas

[Port]

(main source : computershopper.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Dikarenakan inti dari desain notebook ini yang ultra portable, kita tidak dapat berharap banyak akan kehadiran port konektivitas yang ada. Asus Zenbook 3 UX390 hanya dilengkapi dengan dua buah port yaitu, 3,5 mm headphone jack yang terletak di sisi bagian kiri, dan sebuah USB 3.1 type C yang terletak di sisi bagian kanan.
(source : asus.com)
Namun anda tidak perlu kecewa ataupun cemas karena Asus sudah melengkapi sebuah multi adaptor Mini Dock yang terdiri dari port HDMI, USB 3.0 type A, dan USB 3.1 type C di dalam paket penjualan. Tidak seperti pesaingnya Macbook 12 inci yang menuntut anda untuk membeli adaptor terpisah dengan harga lebih dari Rp 500.000, cukup mahal bukan?

[Jaringan]


Konektivitas tanpa kabel merupakan andalan di zaman ini. Koneksi yang cepat tentu menjadi impian. Asus Zenbook 3 UX390 telah dilengkapi teknologi Bluetooth 4.1 terbaru dan juga WiFi 802.11ac yang memiliki kecepatan tiga kali lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini membuat pengalaman proses transfer data melalui Bluetooth ataupun WiFi menjadi lebih cepat.

Audio

(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Ini merupakan salah satu poin favorit saya. Bagaimana tidak? Hasil kolaborasi antara Asus dengan perusahaan audio ternama Harman Kardon sangat mampu untuk membuat anda eargasm. 

Empat buah speaker hasil campur tangan Harman Kardon sukses menghasilkan audio yang sangat berkualitas. Terlebih lagi dengan adanya teknologi dari Asus SonicMaster Premium yang semakin membuat keluaran suara dari speaker internal notebook ini begitu luar biasa. Suara yang jernis, bass yang mantap, dan frekuensi yang luas, pokoknya sempurna deh!

Dengan kualitas audio internal sebagus ini anda bahkan tidak lagi memerlukan speaker eksternal untuk memanjakan telinga. Hal ini pastinya menjadi salah satu poin favorit bagi anda yang hobi menonton film ataupun mendengarkan musik, seperti saya hehe.

Baterai

Performa yang buas tentunya akan terasa lebih lengkap apabila didukung dengan baterai yang tahan lama. Ya, Asus Zenbook 3 UX390 didukung oleh baterai lithium-polymer berkapasitas 40 Wh yang diklaim dapat mampu bertahan hingga 9 jam pemakaian.

Tak hanya sampai disitu, notebook ini juga dibekali kemampuan fast charging yang dapat mengisi baterai hingga 60% dalam waktu kurang dari 50 menit.

Baterai tahan lama, sudah fast charging pula, sungguh luar biasa!

Kesimpulan

(main source : asus.com / edited by me / copyright SpiderTekno)
Asus Zenbook 3 UX390 hadir dengan segala kemampuan terbaiknya yang dikemas dalam perangkat yang ultra tipis dan ringan. Pasar notebook ini ditujukan bagi para eksekutif muda ataupun para mahasiswa yang memang membutuhkan sebuah perangkat notebook yang memiliki tingkat portabilitas yang tinggi namun tetap dengan performa yang sangat bisa diandalkan.

Notebook ini sendiri memang dihadirkan untuk menjadi pesaing serius dari Macbook. Dan, ya, bisa dilihat hampir di segala poin spesifikasi diatas, Asus Zenbook 3 UX390 berada satu tingkat diatas pesaingnya tersebut.

Buat anda yang ingin membeli notebook ini dengan tujuan utama bermain game, saya rasa notebook ini kurang cocok, sebagai alternatif anda bisa membeli seri Asus ROG yang memang khusus untuk gaming. Namun buat anda yang memiliki mobilitas yang tinggi, Asus Zenbook 3 UX390 bisa menjadi pilihan yang sangat tepat.

Pilih iPhone Jadul atau Terbaru?

Beberapa kali saya menemukan pertanyaan seperti "Pilih iPhone 6 64 GB atau 6S 16 GB?" ataupun "Pilih iPhone 7 32 GB atau 6S 64 GB?"

Nah, disini saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mencoba membandingkan keduanya secara bertahap dan akan berfokus di kapasitas memori di bagian akhir.



Teknologi terbaru

Perbedaan yang biasanya paling kentara dari iPhone jadul ke iPhone anyar adalah adanya kemajuan teknologi yang diterapkan. Seperti peningkatan performa prosesor, naiknya kapasitas RAM, ataupun hasil kamera yang lebih bagus. Hal ini tentunya berdampak kepada user experience yang lebih memuaskan. Dan ini tentunya merupakan suatu kelebihan yang akan kalian dapatkan jika membeli iPhone anyar.

Stok yang tersedia

iPhone anyar dilahirkan tentunya dengan tujuan untuk menggantikan iPhone jadul. Dengan lahirnya iPhone anyar maka produksi terhadap iPhone jadul perlahan akan dikurangi ataupun dihentikan. Dan bagi kalian yang tetap ingin membeli iPhone jadul maka akan mendapatkan stok lama yang masih tersedia ataupun terpaksa membeli barang refurbish karena tidak adanya lagi stok yang baru. 

Saya sendiri tidak berani merekomendasikan untuk membeli iPhone refurbish dengan alasan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, seperti barang yang cacat ataupun tidak adanya garansi untuk menjamin sang iPhone. Namun bagi kalian yang tetap ngotot untuk membeli iPhone refurbish maka bijaklah dalam memilih dengan harapan mendapat barang yang bagus dan tanpa masalah.

Harga >< Memori

Ini merupakan poin terpenting dari perbandingan ini. Dengan tergesernya iPhone jadul oleh iPhone anyar maka sudah jadi hukum yang mutlak jika harga iPhone jadul akan menurun dengan cukup signifikan, dan hal ini pun tentunya saat-saat yang ditunggu bagi kalian yang berniat membeli perangkat Apple ini dengan harga yang lebih ramah di kantong, bahkan saat ini di beberapa toko online ada yang menjual iPhone 6 hanya dengan Rp 3 Jutaan saja. Namun tentu saja hal ini tidak berlaku bagi kalian orang-orang yang berkantong tebal, hehe.

Ketika membicarakan harga, kapasitas memori yang didapatkan masih terhubung dengan benang merah. Nah hal ini bisa jadi sebuah keunggulan bagi iPhone jadul karena dengan harga lebih murah kamu bisa mendapatkan kapasitas memori dua atau tiga kali lipat dari iPhone anyar. Bagi kamu yang lebih mementingkan kapasitas memori daripada teknologi anyar maka iPhone jadul dengan memori lebih besar sangat direkomendasikan.

Kesimpulan

Sebenarnya pilihan ini tergantung dari kebutuhan calon pengguna sendiri. Apakah calon pengguna merupakan orang yang suka menyimpan banyak file atau orang yang lebih mementingkan teknologi terbaru di smartphone nya.

Jika dalam sebuah kasus kalian harus memilih antara iPhone 6S 16 GB atau iPhone 6 64 GB maka saya merekomendasikan iPhone 6 64 GB, mengapa? Karena kapasitas 16 GB di sebuah smartphone khususnya iPhone untuk saat ini sudah bisa dibilang tidak memadai lagi. Memori kalian akan cepat habis dimakan sistem sehingga menyulitkan kalian untuk menyimpan aplikasi ataupun file-file lainnya.

Namun jika kasusnya harus memilih antara iPhone 6 64 GB atau iPhone 6S 32 GB, maka saya cukup berani merekomendasikan iPhone 6S 32 GB, mengapa? Karena kapasitas 32 GB sudahlah cukup memadai bagi saya, dan kalian juga bisa mendapatkan teknologi yang baru juga.

Creator & ASUS Zenbook: Berkarya Tanpa Henti

Waktu 24 jam sehari sering kali dirasa kurang untuk mencakup segala kebutuhan manusia saat ini, baik itu pekerjaan, hiburan, bersosialisasi, dll. Maka dari itu zaman sekarang manusia dituntut untuk memanfaatkan segala waktu yang ada dengan efektif dan efisien. Salah satu hal yang dapat membantu meningkatkan efisiensi adalah teknologi. 

Saat ini teknologi sudah sangat berkembang dan banyak membantu manusia terutama di bidang pekerjaan, tak terkecuali saya sendiri.

Sebagai seorang Blogger saya dituntut untuk selalu produktif dan kreatif dalam membuat tulisan dan konten untuk Blog saya. Sebisa mungkin saya selalu menuangkan ide-ide yang muncul di kepala saya ke dalam sebuah tulisan dimana saja dan kapan saja. Maka dari itu saya membutuhkan sebuah perangkat laptop yang memiliki portabilitas tinggi alias gampang dibawa tapi tetap memiliki performa yang memuaskan.
(source: asus.com)
Dan saya pun tertarik dengan salah satu produk dari ASUS yaitu Zenbook UX410UQ. Zenbook series sendiri merupakan jajaran laptop dari ASUS yang mana pasarnya ditujukan untuk orang-orang yang membutuhkan perangkat dengan portabilitas tinggi namun tetap dengan performa terbaik, dan UX410UQ pun hadir sebagai salah satu bagian dari keluarga ASUS ZENBOOK.
(source: asus.com)
Dilihat dari segi desain, Zenbook UX410UQ hadir dengan desain dibalut alumunium yang sangat tipis dan juga ringan. Dengan ketebalan hanya 18,95 mm dan berat 1,4 kg, laptop ini mudah dibawa kemana-mana, dan ini sangat cocok buat saya. Tidak hanya desain yang tipis dan ringan, laptop ini juga memiliki desain yang sangat cantik dan elegan dengan guratan metal berpola lingkaran yang menjadi ciri khas keluarga Zen. Tipis, ringan, cantik, dan elegan, i love it!

Keindahan ASUS ZENBOOK UX410UQ tak hanya berhenti di bagian luar saja, ketika layar laptop dibuka, keindahan lainnya pun mulai menunjukkan aura nya. Bahkan untuk membuka layar laptop kita dapat membukanya hanya dengan satu jari, fitur sederhana yang membuat saya makin cinta.
(source: asus.com)
Layar IPS 14 inchi yang saya rasa sudah sangat pas ukurannya, ditambah dengan resolusi Full HD 1920x1080 yang bakalan memberikan gambar super tajam, bening, dan detail. Ditambah lagi bezel tipis yang hanya 6 mm disekeliling layar yang berperan besar dalam memberikan screen to body ratio hingga 80% sehingga mampu menambah kesan modern dan ringkas laptop ini. 

Saya pribadi merupakan orang yang suka menggunakan laptop di luar ruangan, dan layar tipe matte yang dimiliki laptop ini membuat saya gak perlu was-was dengan pantulan sinar matahari yang dapat mengganggu produktifitas.

(source: asus.com)
Layar besar, tajam, dan bening, membuat saya semakin yakin laptop ini mampu memenuhi segala kebutuhan saya baik sekedar bekerja ataupun menonton film. Bicara soal nonton film, terkadang saya sering nonton film di laptop bareng teman ataupun saudara. Dan ASUS ZENBOOK UX410UQ akan sangat memanjakan kami karena selain memberikan gambar yang tajam tapi juga viewing angel yang luas sehingga akan sangat nyaman jika dilihat dari sudut manapun. 

Banyak fitur yang diberikan di sektor layar, yang salah satunya yaitu ASUS Eye Care. Fitur ASUS Eye Care merupakan salah satu wujud peduli ASUS terhadap penggunanya, salah satu mode di fitur ini adalah dapat mengurangi emisi lampu biru sampai 30% sehingga dapat melindungi mata pengguna dan membuat mata pengguna tidak cepat kelelahan, dan ada juga mode yang lannya yang dapat mengatur warna sesuai keinginan pengguna. Good job ASUS!

(source: asus.com)
Beralih dari sektor layar ke bagian keyboard. ASUS ZENBOOK UX410UQ hadir dengan desain keyboard yang sangat nyaman, dan terlebih lagi dilengkapi fitur yang merupakan salah satu fitur favorit saya, yaitu backlit keyboard. Hal ini dapat sangat membantu saya jika harus mengetik di kondisi dengan pencahayaan yang kurang.
(source: intel.com)
Setelah puas menelisik bagian luar, saatnya kita masuk ke bagian terdalam, tepatnya di sektor penggerak utama laptop ini. ASUS ZENBOOK UX410UQ digerakkan oleh prosesor generasi ketujuh Intel Core i7 7500U dan ditopang oleh RAM 8 GB yang masih bisa ditambah hingga 16 GB. Dan di tempat penyimpanan tersedia HDD 1 TB dan SSD 128 GB yang tentunya bisa diganti atau di upgrade kalo mau. 

(source: asus.com)
Spesifikasi yang terlihat hebat tersebut belum seluruhnya karena masih ada kartu grafis dari Nvidia yaitu GeForce 940MX yang cukup memadai jika diajak menjelajahi aktivitas berat seperti salah satu hobi saya yaitu photo dan video editing ataupun sesekali bermain game untuk mengusir kejenuhan ketika bekerja.

Keseluruhan spesifikasi yang ada sudah mampu menggambarkan bahwa meski dikemas dalam bodi yang tipis dan ringan tapi laptop ini tetap dapat memberikan performa yang tinggi.

(source: asus.com / edited by me)
Satu hal lagi yang patut diapresiasi adalah ASUS ZENBOOK UX410UQ telah dibekali sistem operasi terbaru dari Microsoft yaitu Windows 10, yang tentunya original dan bukan bajakan, hehe.
(source: asus.com)
Di bagian konektivitas, port yang tersedia sudah sangat lengkap. Port HDMI, USB, SD Card, bahkan USB Type C sudah lengkap tersedia di Zenbook UX410UQ. Hal ini tentunya memudahkan kalian yang ingin menghubungkan berbagai perangkat ke si ASUS ZENBOOK UX410UQ.
(source: asus.com / edited by me)
Bodi seksi, wajah cantik, dan gerakan yang lincah tentunya masih terasa kurang bila tak dipadukan dengan suara yang merdu. ASUS ZENBOOK UX410UQ hadir dengan kualitas suara kelas atas yang memang sudah jadi ciri khas dari Zenbook series. Keluaran suara dari speaker dengan label ternama Harman Kardon dan dipadukan dengan teknologi suara terbaik dari ASUS yaitu SonicMaster membuat pengalaman mendengarkan musik dan menonton film di Zenbook UX410UQ memiliki tingkat kepuasan diatas rata-rata laptop lainnya. 
(source: asus.com)
Tampilan elegan, kinerja tanpa henti. Tagline tersebut saya rasa sangat cocok setelah melihat berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh ASUS ZENBOOK UX410UQ. Performa kelas atas yang dikemas dalam perangkat yang tipis dan ringan sukses membawanya ke pasar para profesional ataupun content creator yang memerlukan portabilitas tinggi. 
(source: asus.com)

Dengan Zenbook UX410UQ saya bisa berkarya tanpa henti dimana saja dan kapan saja, dan ide-ide yang muncul pun dapat tersalur dengan lebih baik sehingga merangsang terciptanya konten-konten yang terbaik.

Perbedaan iPhone 6, iPhone SE, dan iPhone 6S

Spider Tekno banyak sekali menemukan pertanyaan di internet mengenai ketiga model iPhone ini yaitu, 6, SE, dan 6S. Banyak yang masih bingung sebenarnya apa sih perbedaan dari ketiga iPhone ini, maupun apasih kelebihan dan kekurangan masing-masing.
spidertekno.blogspot.com
Nah, dari situlah ide tulisan ini lahir. Disini Spider Tekno akan coba membandingkan ketiga iPhone ini dan menjawab kebingungan kalian selama ini.

Tanpa panjang lebar lagi, mari kita bandingkan.

Dimensi & Desain

iPhone 6S (sumber: apple.com)
iPhone 6 dan 6S memliki desain yang sama persis, namun hanya saja 6S lebih tebal 0,02mm dan lebih berat 14gram dibandingkan 6, walaupun begitu keduanya bisa memakai case yang sama. 

iPhone SE (sumber: apple.com)
Sedangkan SE memiliki desain dan dimensi yang sama persis dengan pendahulunya yaitu, iPhone 5S.

Layar

(sumber: apple.com)
iPhone 6 dan 6S memiliki ukuran layar yang sama yaitu 4,7 inchi dengan resolusi 1334x750. 
iPhone SE vs iPhone 6S (sumber: forbes.com)
Sedangkan SE memiliki layar yang lebih mungil yaitu 4 inchi dengan resolusi 1136x640.

Persamaan dari ketiganya adalah kerapatan piksel 326ppi dan jenis layar IPS.

Namun untuk 6S memiliki keunggulan yaitu sudah adanya fitur 3D touch yang tidak dimiliki oleh SE dan 6.
3D Touch
Performa
(sumber: macworld.co.uk)
Di sektor Prosesor dan GPU, iPhone 6 yang paling awal muncul masih menggunakan chipset A8 dan GPU PowerVR GX6450.

Sedangkan 6s dan SE yang muncul berdekatan telah menggunakan chipset A9 dan GPU PowerVR GT7600. 
(sumber: forbes.com)
Beralih ke sektor RAM, iPhone 6S dan SE kompak memakai RAM 2 GB. Sedangkan iPhone 6 masih menggunakan RAM 1 GB.

Disini terlihat jelas bahwa performa iPhone SE dan 6S sama, dan setingkat diatas iPhone 6.

Kamera
(sumber: apple.com)
iPhone 6 dipersenjatai kamera utama beresolusi 8 MP dengan bukaan f/2.2 tanpa OIS (OIS ada di 6 plus)

Sedangkan iPhone 6S dan SE sama setingkat lebih baik yaitu, 12 MP dengan bukaan f/2.2 dan sudah dilengkapi OIS.

Untuk kemampuan merekam video iPhone 6 mampu merekam dengan resolusi maksimal 1080p di 60fps.

Sedangkan iPhone 6S dan SE sudah mampu merekam maksimal dengan resolusi 4k di 30fps.

Ketiganya juga sudah mampu merekam slow motion di resolusi 720p dengan 240fps, dan tambahan 1080p dengan 120fps untuk 6S dan SE.

Untuk kamera kedua, iPhone 6 dan SE sama-sama dibekali resolusi 1.2 MP, sedangkan 6S lebih unggul dengan resolusi 5 MP.

Secara keseluruhan di sektor kamera iPhone 6S merupakan yang paling unggul, disusul SE, dan yang terakhir iPhone 6.

Baterai
Untuk kapasitas baterai iPhone SE, 6S, dan 6 berturut mengantongi kapasitas 1624 mAh, 1725 mAh, dan 1810 mAh.

Dari kapasitas baterai kita bisa lihat iPhone 6 memiliki ukuran paling besar, namun performa di real life tetap tergantung oleh pemakaian pengguna itu sendiri.

Fingerprint
(sumber: apple.com)
Baik iPhone 6, SE, dan 6S memang sudah dilengkapi fingerprint sensor.

Namun, 6S lebih unggul dikarenakan fingerprint yang dipakai sudah versi kedua yang mana SE dan 6 masih menggunakan yang versi pertama.

Hal ini membuat 6S lebih unggul karena dapat membaca fingerprint lebih cepat dan lebih akurat dibanding SE dan 6.

Kesimpulan


Setelah membandingkan ketiga iPhone diatas, 6S terbukti menjadi yang paling unggul hampir di segala sisi.

SE sendiri bisa dibilang sebagai 6S dalam balutan bodi yang lebih kecil dengan beberapa pengurangan seperti tidak adanya 3D touch, dll.

Sedangkan iPhone 6 selaku yang paling tua diantara ketiganya tetap masih layak dipakai untuk saat ini, apalagi harganya yang sudah semakin murah.

Jika ditanya mending pilih iPhone 6, SE, atau 6S? Semua tergantung kalian, jika kalian punya dana lebih bisa mengambil 6S atau SE jika ingin ukuran yang lebih kecil. Tapi jika kalian hanya memiliki dana yang pas-pasan iPhone 6 masih cukup layak untuk dipakai 1-2 tahun kedepan.

Review Pengalaman Menggunakan Xiaomi Redmi 4 Prime


Di tulisan kali ini Spider Tekno kembali lagi untuk mengulas sebuah smartphone yaitu, Xiaomi Redmi 4 Prime.


Namun patut diketahui bahwa Xiaomi tidak pernah secara resmi memboyong Redmi 4 Prime ke Indonesia, jadi bisa dipastikan unit yang Spider Tekno review ini adalah garansi tidak resmi alias distributor.

Tanpa perpanjang basa basi, langsung aja yuk kita ulas.

Desain & Layar




Redmi 4 Prime membawa dasar desain yang memang sudah tidak asing lagi, sudah sangat banyak smartphone dengan desain mainstream seperti ini. 





Namun built quality dari smartphone dengan ketebalan 8,9mm dan berat 156gram ini cukup layak diacungi jempol. Keseluruhan bodi yang dibalut metal dan sisi-sisi yang dikelilingi chrome cukup enak dipandang dan digenggam. Ditambah lagi kaca bagian depan yang sudah 2,5D sehingga semakin asik dilihat dan dielus. 



Layar nya sendiri berukuran 5 inchi dengan resolusi full hd yang memberikan kerapatan piksel cukup tinggi yaitu, 441ppi. Dengan kerapatan setinggi itu layar nya sudah sangat nyaman untuk dipandang. Setidaknya lebih baik dari Redmi 3S yang pernah Spider Tekno ulas di sini.

Performa & Baterai
Sektor penggerak smartphone ini bisa dikatakan merupakan salah satu nilai plus. Untuk sebuah smartphone yang saat ini dihargai tidak lebih dari 2 juta, performa nya cukup memuaskan. Perpaduan Snapdragon 625 dan RAM 3GB nya memberikan pengalaman yang cepat dalam mengoperasikannya, baik untuk sosial media ataupun game hd. Untuk kapasitas penyimpanan, smartphone ini dibekali ROM 32GB yang tentunya masih bisa di tambah dengan adanya kehadiran slot microsd.

Di sektor baterai, dua jempol patut diberikan untuk Redmi 4 Prime. Bagaimana tidak, dengan kehadiran Snapdragon 625 yang dikenal sebagai prosesor hemat daya dan ditambah baterai berukuran 4100 mah, Redmi 4 Prime mampu bertahan hingga seharian penuh, bahkan bisa lebih tergantung pemakaian.

Kamera
Kamera utama Redmi 4 Prime dipersenjatai dengan lensa 13MP dengan bukaan f/2.2, dan perekaman video maksimal 1080p 30fps yang sayangnya belum memiliki mode slow motion.

Spider Tekno tak terlalu expert dalam bagian ini, namun menurut kesotoyan Spider Tekno kamera Redmi 4 Prime hanya bisa dikatakan cukup. Tak beda jauh atau bahkan sama dengan Redmi 3S. Spider Tekno menduga kedua smartphone ini memiliki kamera yang sama.

Untuk yang suka selfie, kamera 5MP yang ditawarkan cukup dapat membuat kalian tersenyum. Pasalnya hasil foto yang dihasilkan tergolong bagus, dan terdapat mode-mode selfie yang dapat memperhalus wajah kalian. Ya setidaknya cukuplah buat di upload ke sosial media, hehehe.

Kesimpulan
Smartphone ini dikemas dengan sangat baik. Layar, performa, dan baterai nya sangat memuaskan.

Namun dengan harga tersebut kalian tidak usah berharap banyak pada sektor kamera, tidak jelek memang, biasa saja, ya sesuai hargalah. Tapi buat penggemar selfie, smartphone ini bisa jadi rujukan kalian.

Terlepas dari kekurangan nya smartphone yang dihargai Rp 2 juta ini bisa dikatakan sangat worth it. Namun jika kalian ingin membeli smartphone ini, kalian harus berpikir dua kali karena memang hanya tersedia dalam garansi distributor, dan tidak resmi.

Review Pengalaman Menggunakan Windows Phone


Di tulisan kali ini Spider Tekno sedikit ingin memberikan sesuatu yang berbeda, yang biasanya sering membahas Android kali ini akan membahas sistem operasi besutan Microsoft yaitu Windows Phone.

Pengalaman ini Spider Tekno dapatkan beberapa tahun yang lalu, tepatnya di penghujung tahun 2015. Pada saat itu Microsoft baru saja mengeluarkan smartphone terbarunya yaitu Lumia 430  di bulan maret sebelumnya. Lumia 430 merupakan ponsel dengan sistem operasi Windows Phone 8.1 yang menyasar segmen entry level.

Dengan harga yang dibanderol tak sampai angka Rp 1 juta, saya pun tertarik untuk mencoba ponsel tersebut sekalian mencicipi rasa dari Windows Phone.

Setelah saya mendapatkan barang nya, saya sama sekali tidak memiliki ekspetasi yang tinggi, karena maklum saja dengan harga ratusan ribu rupiah dan Windows Phone pula, yang notabene tidak se populer Android ataupun IOS.

Namun siapa yang menyangka pengalaman yang saya dapatkan  bahkan sungguh menyenangkan. Saya dikejutkan dengan performa mulus dari Lumia 430.



Sedikit gambaran bahwa Lumia 430 dibekali prosesor Snapdragon 200 (masih dual core), RAM 1GB, dan memori internal 8GB. Spesifikasi lengkap nya bisa di cek di sini.

Dengan spesifikasi tersebut siapa yang menyangka bahwa performa yang dihadirkan ponsel yang memilik ukuran layar 4 inchi ini jauh diatas ekspetasi. Saya hampir tidak pernah menemukan lag yang mengganggu, semuanya mulus dan cepat. Animasi demi animasi terhadir dengan fps yang tinggi. Bahkan diajak bermain game hd sekelas Asphalt pun bisa dilibas dengan sempurna.

Dua jempol saya berikan untuk sistem operasi besutan Microsoft tersebut. Terutama untuk kemampuan manajemen RAM nya yang sangat baik, dan kemampuannya dalam mengkombinasikan hardware dan software sehingga dapat berjalan dengan baik walaupun dengan spesifikasi rendah sekalipun.

Saya membayangkan sebuah ponsel Android dengan spesifikasi yang sama persis, pasti performa yang dihadirkan tak sebaik ponsel Windows Phone.

Dibalik kelebihannya tersebut, Windows Phone tetap masih kalah jauh dibandingkan Android dan IOS. Terutama di dukungan aplikasi pihak ketiga yang sangat minim. Banyak aplikasi yang dibutuhkan tidak tersedia di Windows Store. Menurut saya inilah lubang besar yang belum mampu ditambal Windows bahkan sampai saat ini.



Di tahun 2017 ini nama Windows Phone hampir tidak pernah terdengar lagi, update terbaru yaitu Windows 10 juga masih belum mampu bersaing dengan Android dan IOS.

Padahal saya pikir Windows Phone memiliki potensi yang cukup besar, namun sayangnya kenyataan tidak berkata demikian.

Saya bersyukur pernah memakai Lumia 430, pengalaman saya bertambah, dan saya jadi tau bahwa Windows Phone tak seburuk yang orang kira. Performa gesit yang ditawarkan merupakan poin terbaik, namun sayang terkendala dukungan aplikasi pihak ketiga.

Itulah pengalaman saya menggunakan Lumia 430, ponsel ini bertahan beberapa bulan sebelum saya beralih kembali ke Android.

Tak banyak yang dapat saya ceritakan karena sudah lama, yang jelas saya kagum dengan ponsel ini. Karena dengan harga nya yang murah,  pengalaman yang diberikan sungguh menyenangkan dan yang jelas lebih baik dibandingkan Android dengan harga serupa waktu itu.